Akibat cuaca buruk yang melanda kawasan perairan laut
pulau Jawa, terutama kawasan pantai selatan membuat sejumlah nelayan enggan
melaut. Kondisi ini berdampak pada pasokan ikan sedikit sehingga memicu
kenaikan harga ikan hingga mencapai 20 persen.
Seperti diketahui, memburuknya cuaca di perairan pantai
selatan memaksa ratusan nelayan pesisir pantai selatan menunda
keberangkatannya menangkap ikan di laut. Menurut nelayan yang nekat melaut
menyebutkan, kondisi gelombang laut diperkirakan mencapai ketinggian 3
sampai 4 meter.
Banyaknya nelayan Kalipucang yang tidak melaut,
menyebabkan pasokan ikan terbatas sementara permintaan meningkat. Otomatis
dengan kondisi ini memicu kenaikan harga sejumlah ikan di pasaran. Rata-rata
kenaikan semua jenis ikan mencapai Rp 2000/kg.
Salma (27), salah satu pedagan ikan di pasar tradisional
Kalipucang mengungkapkan, naiknya harga ikan di pasar tradisional diakibatkan
kondisi cuaca yang buruk yang berlangsung dua bulan terakhir ini.
Para pedagang ikan yang ada di pasar tradisional
Kalipucang berharap kondisi cuaca cepat membaik, agar nelayan kembali melaut
dan pasokan terpenuhi untuk menyetabilkan harga di pasaran.
Hal sama disampaikan nelayan asal Pangandaran, Aditia,
kondisi cuaca buruk saat ini, otomatis para nelayan enggan melaut karena tidak
mau mengambil resiko. apabila memaksakan melaut, nyawa nelayan menjadi
taruhannya. Terlebih lagi ketinggian gelombang ombak di laut saat ini bisa
mencapai 3 sampai 4 meter.
Di tempat terpisah, Komandan Pos Angkatan Laut wilayah
Pangandaran Pelda Dayat Sudrajat, berdasarkan laporan via imail dari BMKG KKP
Bandung, bahwa cuaca buruk diperkirakan sampai tiga hari ke depan. “Saya
sudah terima surat elektronik dari BMKG KKP bahwa gelombang mencapai
ketinggian 1,5 sampai 2 meter dengan kecepatan angin sekitar 10 knot dibarengi
curah hujan yang tinggi. Tapi kenyataan seperti itulah terkadang gelombang
bisa mencapai 3 meter lebih dalam keadaan cuaca sekarang,” ujarnya)Ab@h/KP-Oline.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar