Forum mahasiswa dan pemuda
galuh Tabayun (Formagat) Ciamis meminta kepada Dinas Perhubungan Kabupaten
Ciamis agar membenahi retribusi dari sektor parkir dan terminal.
Tuntutan itu dilakukan karena
dari kedua sektor itu disinyalir mengalami kebocoran.
Demikian disampaikan mahasiswa
dan pemuda dari Formagat saat beraudiensi dengan Kepala Dinas Perhubungan
Ciamis Aef Saefullah Kamis (24/4/2014). Koordinator Formagat Ivan Sofarudin
Johari mengatakan beberap ahal yang perlu dibenahi di antaranya parkir di pinggir
jalan khusus atau di kawasan taman Raflesia Ciamis. Selama ini jika masyarakat
parkir tidak pernah diberi karcis.
“Kami menduga kebocoran PAD
dari parkir adalah tidak ada tanda bukti parkir yang jelas, sehingga berapa
kendaran yang parkir tidak bukti secara tertulis, itu sangat memungkinkan
sekali ada indikasi kebocoran PAD,” kata Ivan.
Kemudian lanjut Ivan mengenai
kesejahteraan parkir, Dia menganggap, jika pemerintah tidak memikirkan
kesejahteraan parkir karena selama ini tukang parkir hanya mengandalkan uang
lebih dari setoran ke Dinas Perhubungan untuk penghasilan juru parkir tersebut.
“Untuk kesejahateraan tukang
parkir, jika pemerintah tidak bisa menggaji mereka, parkir bisa diserahkan ke
pihak ketiga, dengan begitu kemungkinan pengelolaanya juga bisa lebih tertata
lagi,” ucap Ivan. Ivan dan rekan-rekannya juga, menuntut agar dinas perhubungan
menertibkan terminal bayangan yang memang jaraknya tidak jauh dari terminal,
karena dengan ada terminal bayangan tersebut kebanyakan angkutan tidak masuk ke
terminal dan tidak membayar retribusi angkutan, seperti contoh anggkutan “Elf”
dan mini bus, serta angkutan kota yang “ngetem” tidak terminal.
“Belum lagi bis malam yang
tidak pernah masuk ke terminal, berapa kebocoran PAD dari retribusi angkutan
yang masuk keterminal,” tutur Ivan.
Ivan berharap, untuk
mengantisipasi kebocoran tersebut, Dishub perlu melakukan pembenahan yang lebih
serius lagi.
“Saya menganggap banyak sekali
Perda yang dilanggar oleh angkutan. Kami juga berharap penegak Peraturan agar
menertibkan hal tersebut,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas
Perhubungan Ciamis Aef Saefullah mengatakan, jika untuk kesejahteraan parkir
pihaknya saat ini sudah merintis koperasi khusus juru parkir.
“Dengan koperasi ini juga
mengikat juru parkir dengan pihak kami, selain itu kami juaga menyiapkan tempat
untuk berjualan yang bisa dikelola oleh juru parkir,” ucapnya.
Kemudian mengenai angkutan
yang biasa “ngetem” di terminal bayangan, kata Aef, sebetulnya mereka lewat
terlebih dahulu ke terminal dan retribusinya pihak UPTD Terminal tarik, hanya
saja mereka lebih memilih mencari penumpang di teminal bayangan karena calon
penumpang memang lebih memilih naik di terminal bayangan.
“Namun kami juga akan benahi
terminal agar para calon penumpang lebih betah lagi menunggu angkutan di
terminal,” tutur Aef.
Kemudian Aef berharap, ada
kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini tersebut juga pembuat
peraturan daerah.
“Yang saya harapkan juga
mahasiswa bisa mendorong semua tuntutanya tersebut ke DPRD Kabupaten Ciamis,
harus ada tindak lanjutnya jangan sampai di sini, karena kami pun akan menindak
lanjuti tuntutan mahasiswa tersebut,” tutur Aef. (Ab@h=KP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar