" Kejujuran,.. Integritas,.. Kerjasama,.. Hirarki, . . Loyalitas,... . . ."ds

Jumat, 25 April 2014

RETRIBUSI SEKTOR PARKIR BOCOR

Forum mahasiswa dan pemuda galuh Tabayun (Formagat) Ciamis meminta kepada Dinas Per­hubungan Kabupaten Ciamis agar membenahi retribusi dari sektor parkir dan terminal.
Tuntutan itu dilakukan karena dari kedua sektor itu disinyalir mengalami kebocoran.
Demikian disampaikan mahasiswa dan pemuda dari For­magat saat beraudiensi dengan Kepala Dinas Perhubungan Ciamis Aef Saefullah Kamis (24/4/2014). Koordinator Formagat Ivan Sofarudin Johari mengatakan beberap ahal yang perlu dibenahi di antaranya parkir di pinggir jalan khusus atau di kawasan taman Raflesia Ciamis. Selama ini jika masyarakat parkir tidak pernah diberi karcis.
“Kami menduga kebocoran PAD dari parkir adalah tidak ada tanda bukti parkir yang jelas, sehingga berapa kendaran yang parkir tidak bukti secara tertulis, itu sangat memungkinkan sekali ada indikasi kebocoran PAD,” kata Ivan.
Kemudian lanjut Ivan mengenai kesejahteraan parkir, Dia menganggap, jika pemerintah tidak memikirkan kesejahteraan parkir karena selama ini tukang parkir hanya mengandalkan uang lebih dari setoran ke Dinas Perhubungan untuk penghasilan juru parkir tersebut.
“Untuk kesejahateraan tukang parkir, jika pemerintah tidak bisa menggaji mereka, parkir bisa diserahkan ke pihak ketiga, dengan begitu kemungkinan pengelolaanya juga bisa lebih tertata lagi,” ucap Ivan. Ivan dan rekan-rekannya juga, menuntut agar dinas perhubungan menertibkan terminal bayangan yang memang jaraknya tidak jauh dari terminal, karena dengan ada terminal bayangan tersebut kebanyakan angkutan tidak masuk ke terminal dan tidak membayar retribusi angkutan, seperti contoh anggkutan “Elf” dan mini bus, serta angkutan kota yang “ngetem” tidak terminal.
“Belum lagi bis malam yang tidak pernah masuk ke terminal, berapa kebocoran PAD dari retribusi angkutan yang masuk keterminal,” tutur Ivan.
Ivan berharap, untuk mengantisipasi kebocoran tersebut, Dishub perlu melakukan pembenahan yang lebih serius lagi.
“Saya menganggap banyak sekali Perda yang dilanggar oleh angkutan. Kami juga berharap penegak Peraturan agar menertibkan hal tersebut,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Ciamis Aef Saefullah mengatakan, jika untuk kesejah­tera­an parkir pihaknya saat ini sudah merintis koperasi khusus juru parkir.
“Dengan koperasi ini juga mengikat juru parkir dengan pihak kami, selain itu kami juaga menyiapkan tempat untuk berjualan yang bisa dikelola oleh juru parkir,” ucapnya.
Kemudian mengenai angkutan yang biasa “ngetem” di terminal bayangan, kata Aef, sebetulnya mereka lewat terlebih dahulu ke terminal dan retribusinya pihak UPTD Terminal tarik, hanya saja mereka lebih memilih mencari penumpang di teminal bayangan karena calon penumpang memang lebih memilih naik di terminal bayangan.
“Namun kami juga akan benahi terminal agar para calon pe­numpang lebih betah lagi menunggu angkutan di terminal,” tutur Aef.
Kemudian Aef berharap, ada kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini tersebut juga pembuat peraturan daerah.

“Yang saya harapkan juga mahasiswa bisa mendorong semua tuntutanya tersebut ke DPRD Kabu­paten Ciamis, harus ada tindak lanjutnya jangan sampai di sini, karena kami pun akan menindak lanjuti tuntutan mahasiswa tersebut,” tutur Aef. (Ab@h=KP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar