Panglima Balad Galuh Ciamis,
Eko, menyesalkan terjadinya insiden kericuhan yang berujung bentrok antar
suporter saat PSGC Ciamis menjamu Persis Solo, pada babak 16 besar Divisi
Utama, di Stadion Galuh Ciamis, Selasa (16/09/2014).
Menurutnya, insiden itu
terjadi karena dipicu perilaku tidak terpuji yang dilakukan suporter Casual
Solo, sehingga menyulut amarah seluruh suporter Ciamis.
“Kebetulan tribun yang
ditempati suporter Casual Solo itu bersebelahan dengan tribun yang ditempati
suporter Balad Galuh. Saat mereka memulai melakukan pelemparan batu, kemudian
mengundang aksi balasan dari suporter Ciamis dan akhirnya bentrokan meluas
hingga ke luar stadion,” katanya, kepada HR, Rabu (17/05/2014).
Eko menegaskan, pihaknya
sebenarnya tidak ingin terjadi kericuhan pada setiap memberikan dukungan kepada
PSGC. Pihaknya, ingin menjadi suporter yang dewasa demi kemajuan sepakbola
Indonesia, khususnya Ciamis.
“Kita sebenarnya sudah
mengantipasi agar tidak terjadi bentrok dengan suporter tamu. Hal itu sudah
diantisipasi sebelumnya dengan melakukan komunikasi dengan suporter Pasoepati
Persis Solo,” ujarnya.
Komunikasi itu, tambah Eko,
kemudian berlanjut dengan melakukan penyambutan kedatangan suporter Persis Solo
dengan menjemput di Stasiun Ciamis sehari sebelum pertandingan berlangsung.
“Bahkan, setelah dari Stasiun,
kami langsung mengantarkan mereka ke stadion dengan menggunakan mobil terbuka
milik Panpel PSGC. Sementara bagi suporter Solo yang menggunakan kendaraan,
kami bantu juga berkomunikasi dengan Panpel agar motor dan mobil mereka
ditempatkan secara khusus di halaman Gedung GGT Ciamis,” terangnya. (Ab@h**HR-Online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar