" Kejujuran,.. Integritas,.. Kerjasama,.. Hirarki, . . Loyalitas,... . . ."ds

Kamis, 20 November 2014

Rektorat Uni­versitas Galuh menjalani tes urine


Guna mengantisipasi pere­daran narkoba di kampus, sebanyak 100 dosen, karyawan dan jajaran rektorat Uni­versitas Galuh menjalani tes urine yang dilakukan oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ciamis, Rabu (19/11/2014) di aula Pascasarjana Unigal.
Menurut Rektor Unigal Dr H. Yat Rospiabarata, per­edaran narkoba saat ini tidak mengenal status, bisa di kalangan pengangguran, orang ka­ya, pekerja, tak terkecuali aka­demisi di lingkungan kampus.
Oleh karena itu, salah satu strategi mengantisipasi per­edaran narkoba dengan tes u­rin dosen karyawan di universitas galuh.
“Kami tidak ingin Civitas akademika Unigal terlibat atau menjadi pecandu narkoba, se­perti yang menjerat salah seorang Guru Besar Universitas Hasanudin yang diduga menggunakan sabu-sabu. Makanya kami sangat dukung langkah BNN untuk tes urin di ling­ku­ngan kampus,” ujar Yat.
Menurut Yat, dari jumlah kar­yawan Unigal sekitar 350 orang, baru 100 orang yang dites urine.
Hal ini karena kuota tes uri­ne di BNN memang terba­tas. Dia berharap, seluruh dosen dan karyawan Unigal bisa dites urine secara bertahap.
Sementara itu Kepala BNN Ciamis Dedi Mudyana mengatakan, jika hasil tes urin ada yang positif akan direhabilitasi dengan biaya dari BNN.
Saat ini kata Dedi, masih ada anggaran untuk dua orang pecandu yang siap direhabilitasi dari kuota lima orang.
“Dari sejumlah tes urine di berbagai kalangan mulai dari pekerja swasta, pemerintah, pelajar, lembaga pendidikan, belum menemukan yang positif menggunakan narkoba. Se­dangkan 3 pecandu narkoba yang mendapatkan rehabilitasi datang secara sukarela ke BNN, “ ujarnya.( Ab@h**/KP-online ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar