Guna mengantisipasi peredaran
narkoba di kampus, sebanyak 100 dosen, karyawan dan jajaran rektorat
Universitas Galuh menjalani tes urine yang dilakukan oleh petugas Badan
Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ciamis, Rabu (19/11/2014) di aula
Pascasarjana Unigal.
Menurut Rektor Unigal Dr H.
Yat Rospiabarata, peredaran narkoba saat ini tidak mengenal status, bisa di
kalangan pengangguran, orang kaya, pekerja, tak terkecuali akademisi di
lingkungan kampus.
Oleh karena itu, salah satu
strategi mengantisipasi peredaran narkoba dengan tes urin dosen karyawan di
universitas galuh.
“Kami tidak ingin Civitas
akademika Unigal terlibat atau menjadi pecandu narkoba, seperti yang menjerat
salah seorang Guru Besar Universitas Hasanudin yang diduga menggunakan sabu-sabu.
Makanya kami sangat dukung langkah BNN untuk tes urin di lingkungan kampus,”
ujar Yat.
Menurut Yat, dari jumlah
karyawan Unigal sekitar 350 orang, baru 100 orang yang dites urine.
Hal ini karena kuota tes
urine di BNN memang terbatas. Dia berharap, seluruh dosen dan karyawan Unigal
bisa dites urine secara bertahap.
Sementara itu Kepala BNN
Ciamis Dedi Mudyana mengatakan, jika hasil tes urin ada yang positif akan
direhabilitasi dengan biaya dari BNN.
Saat ini kata Dedi, masih ada
anggaran untuk dua orang pecandu yang siap direhabilitasi dari kuota lima
orang.
“Dari sejumlah tes urine di
berbagai kalangan mulai dari pekerja swasta, pemerintah, pelajar, lembaga
pendidikan, belum menemukan yang positif menggunakan narkoba. Sedangkan 3
pecandu narkoba yang mendapatkan rehabilitasi datang secara sukarela ke BNN, “
ujarnya.( Ab@h**/KP-online ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar