Tingginya harga beras di pasaran saat ini membuat Wakil
Bupati Ciamis H. Jeje Wiradinata tercengang. Melihat itu ia langsung turun
tangan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar Manis Ciamis dan gudang bulog
Pamalayan.
Di Pasar Manis Ciamis kenaikan harga beras mencapai Rp
300 per minggunya. Jenis beras biasa dijual Rp 9.000-9.500, medium 9.500-10.000
dan premium Rp 11.000-11.500. Harga beras tersebut jauh lebih tinggi harga eceran
terendah (HET) yang seharusnya Rp 7.400.
“Hasil pantauan hari ini (kemarin-red) harga beras di
pasar memang sudah terlalu tinggi. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Ciamis
akan secepatnya melakukan intervensi agar tidak terjadi inflasi,” ujar Jeje
didampingi Kadis Pertanian Tanaman Pangan Ir Kustini dan Kabid Perdagangan Dinas
Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Idang Dahlan.
Untuk mengendalikan harga beras, kata Jeje, Pemkab Ciamis
akan segera melakukan operasi pasar dengan harga beras sesuai HET Rp 7.400.
Teknis operasi pasar, sudah dibicarakan dengan Badan Urusan Logistik (Bulog)
Sub Divre Ciamis yang saat ini masih memiliki stok beras cukup. Menurutnya, penyebab tingginya harga beras di pasaran
karena hampir semua lahan sawah di daerah masih dalam porses tanam belum masuk
masa panen. Sehingga mengakibatkan naiknya harga Gabah Kering Giling
(GKG) yang berkisar antara Rp 5.700 sampai Rp 6300.-
“Sebagian lahan sawah di Ciamis memang sudah panen, tapi
masih sedikit tidak sebanding dengan kebutuhan. Puncaknya masa panen
diperkirakan Maret dan April . Makanya, operasi pasar akan digelar hingga
Maret nanti,” ujar Wakil Bupati Ciamis H. Jeje Wiradinata.
Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kustini menambahkan,
pada Februari ini lahan sawah yang panen hanya sekitar 1.000 hektar, Maret
8.000 hektare dan April sekitar 17.000 hektare. Keterlambatan musim tanam ini, kata Kustini, musim
kemarau baru berakhir Oktober 2014 lalu sehingga para kebanyakan petani baru
menanam padi pada Nopember 2014.
“Panen pada Februari ini atau panen di luar musim,
seperti di Sukamantri sekitar 395 hektar itu karena kondisi airnya bagus dan
memiliki embung yang tidak terpengaruh kemarau. Namun belum bisa mencukupi
kebutuhan pasar, ujarnya. (Ab@h**/KpOnline)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar