Aksi demonstrasi mahasiswa
Universitas Galuh (Unigal) Ciamis dalam sepekan ini terus bergelora. Pada
serangkaian aksi pertama, mahasiswa mempersoalkan tentang manajemen Program
Studi PJKR. Pada aksi itu, mahasiswa meminta Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) dan Rektor turun dari jabatan.
Kemudian, selang beberapa
hari, mahasiswa kembali turun aksi, mempersoalkan Sistem Akademik (Siakad)
Universitas Galuh. Dan Sabtu kemarin (15/3/2014), mahasiswa menggelar aksi
cukup besar, mempersoalkan status kepengurusan Yayasan Pendidikan Galuh (YPG)
Ciamis, atau yayasan yang menaungi Unigal.
Fuji Muhammad Riyadi, Koorlap
Aksi dari Gerakan Mahasiswa Galuh Menggugat (GMGM), Sabtu (15/3/2014),
mengungkapkan, bahwa di struktur pengurus dan pengawas YPG Ciamis telah terjadi
kevakuman.
Akibat kondisi itu, kata Fuji,
Rektor yang tidak dibatasi oleh kepengurusan YPG Ciamis, dengan arogansinya
dituding mahasiswa telah membuat kekacauan di kampus Unigal. Menurut Fuji,
Unigal dan YPG merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, baik dari
persepsi hukum ataupun sejarah.
Sebagai mahasiswa yang
progresif dan revolusioner, lanjut Fuji, pihaknya berkewajiban untuk
mengevaluasi dan memberikan dedikasi berupa sumbangsih pemikiran, menjaga
keberadaan YPG agar berada dalam keseimbangan.
Fuji menjelaskan tuntutan
mahasiswa pada aksi kali ini. Meminta pembentukan struktur YPG Ciamis (Pembina,
Pengurus dan Pengawas) yang solid, memahami situasi Unigal sejak didirikan.
Kedua, mahasiswa menolak
segala bentuk arogansi Solihin GP, yang berkapasitas sebagai Ketua Pembina.
Pasalnya, Solihin GP dianggap telah melanggar AD/ ART YPG Ciamis, karena
melakukan penunjukkan dan penetapan strukutur pembina, pengurus dan pengawas
YPG secara sepihak.
Yang ketiga, mahasiswa meminta
ketiga pendiri yang masih eksis berstatus pembina, menggelar rapat pembentukan
struktural yayasan yang solid. Keempat, meminta semua pemegang jabatan
struktural, Rektor Dekan, Kaprodi dan lainnya, diberhentikan dari jabatan bila
tidak loyal dan koperatif berdasarkan konstitusi dan statuta.
“Ini agar eksistensi dan
martabat yayasan tetap terjaga,” ujarnya.
Menanggapi persoalan yang
terjadi di tubuh Yayasan Pendidikan Galuh (YPG) Ciamis, Tokoh Pemuda Ciamis, sekaligus
Ketua Karang Taruna Kabupaten, Aris Firdaus, TS, menyayangkan salah satu aset
pendidikan Kabupaten Ciamis ini diobok-obok oleh pihak luar.
“Kalau ingin jadi pahlawan,
jadilah pejuang dulu. Jangan tiba-tiba jadi pahlawan tanpa perjuangan. YPG
Ciamis sudah jelas pendirinya, jelas pula pejuangnya,” ungkapnya.
Aris menuturkan, Unigal
merupakan aset daerah yang sangat besar. Unigal membawa nama baik daerah dari
segi pendidikan. Saat ini sudah banyak lulusan dari Unigal tersebar di pelosok
daerah.
“Jangan sampai YPG atau Unigal
jadi korban orang-orang yang memiliki kepentingan,” tandasnya.
Dari informasi yang berhasil
dihimpun HR, menyebutkan, pembentukan struktural kepengurusan YPG Ciamis yang
baru, masih diperbincangkan. Namun sayang, sampai berita ini diturunkan, HR
belum mendapat pernyataan resmi dari para pihak yang berkompeten. (Ab@h-HR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar