Sebuah rumah warga di Dusun
Gadok RT 2/RW 6 Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, hancur
tertimbun longsoran tembok penahan tebing, Senin (11/08/2014) sekitar pukul
19.30 WIB. Diketahui pemilik rumah tersebut bernama Sunardi (58). Akibat
bencana ini, diperkirakan kerugian mencapai Rp 150 juta itu. Namun, beruntung
tidak ada korba jiwa dalam peristiwa tersebut.
Menurut saksi mata yang juga
tetangga korban, Dedi (53), kejadian ambruknya tembok penahan tebing itu dipicu
akibat retakan tanah di sekitar tembok penahan tebing. Diduga, retakan tanah
terjadi karena tekstur tanah menjadi labil akibat hujan yang terus mengguyur
wilayah Ciamis dan sekitarnya dalam sepekan ini terakhir ini.
Dedi menambahkan, saat
kejadian tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang disusul dengan suara pecahan
genting rumah milik Sunardi yang tertimpa longsoran tembok. Dedi pun mendengar
jelas suara teriakan minta tolong dari penghuni rumah rumah tersebut. Kemudian
dia langsung keluar rumah dan memeriksa apa yang terjadi.
“Sewaktu saya keluar rumah,
saya melihat tembok penahan tebing sudah menimbun beberapa bagian rumah pak
Sunardi. Saat itu juga saya mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah,”
katanya, Selasa (12/08/2014).
Karena saat itu hari sudah
gelap ditambah hujan yang terus mengguyur, kemudian Dedi meminta bantuan kepada
warga lainnya untuk membantu mengevakuasi korban yang meminta tolong tersebut.
Tidak lama kemudian, warga pun berhasil mengevakuasi Hapsoh (55) yang merupakan
istri Sunardi tergolek tidak berdaya dan terluka akibat tertimbun material
rumahnya.
Hapsoh kemudian dibawa ke
puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis karena menderita luka
cukup serius di beberapa bagian tubuhnya dan mengalami syok.
Dedi mengatakan, saat kejadian
longsor terjadi, di dalam rumah Sunardi terdapat Hapsoh dan cucunya Tina (13).
Sedangkan Sunardi tidak berada di dalam rumah karena pada saat kejadian
berlangsung, Sunardi sedang salat di mesjid.
“Tina tidak terluka sedikit
pun karena saat itu langsung lari keluar rumah. Sedangkan Mak Hapsoh tidak bisa
langsung menyelamatkan diri, karena kondisinya yang sudah tua. Saat ditolong warga,
Mak Hapsoh seperti tertimpa perabotan rumah tangga. Kami mengevakuasi Mak
Hapsoh di ruang tamu rumahnya,”ujarnya.
Dedi menjelaskan, panjang
tembok penahan tebing yang ambruk itu mencapai 30 meter dengan ketinggian
tebing mencapai 5 meter. Akibat kejadian tersebut, saat ini Sunardi dan anggota
keluarganya mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
(Ab@h**/HR-Online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar