Pasar Manis Ciamis sering
dikunjungi pengamen, pengemis dan anak punk hingga orang yang pura-pura gila.
Hal itu membuat warga pasar merasa risih. Baik pengelola maupun pengunjung
pasar sama-sama merasa tidak nyaman dengan kehadiran mereka.
Kepala UPTD Pasar Manis Ciamis
Toto W Heryanto mengatakan, peningkatan jumlah pengamen dan pengemis terjadi
sejak dua bulan kebelakang. “Waduh, sekarang udah makin naik aja jumlahnya.
Tapi mereka memang dari kota lain,” ungkapnya saat ditemui di kantornya kemarin
(25/3/2015).
Kepala UPTD Pasar Manis Ciamis
Toto W Heryanto menuturkan, seminggu ke belakang terjadi pencurian di pasar.
Ketika itu muncul orang yang berpura-pura gila. Kemudian orang tersebut
mengambil dompet milik pengunjung yang tengah berbelanja. Orang itu sempat
dikejar warga pasar namun menghilang begitu saja. “Kalau orang (tidak) waras
mah gak mungkin sampai hilang,” katanya.
Menurut Kepala UPTD Pasar
Manis Ciamis, para pengamen dan anak punk biasanya datang bergerombol.
Jumlahnya tiga sampai empat orang dalam satu kelompok. Kehadiran mereka yang
suka berkeliling pasar membuat para pengunjung mulai resah dan mengeluh.
“Imbasnya itu ke pengunjung. Mereka jadi resah, kadang-kadang ada yang gak jadi
beli (belanja, Red),” ungkapnya.
Kekhawatiran pengunjung dan
pedagang itu, lanjut dia, beralasan. Sejak kehadiran mereka banyak warga pasar
mengadu kehilangan handphone dan uang di kios atau ketika berbelanja.
“Dikatakan sering (terjadi
pencurian, Red) gak yah, tapi ada lah. Nah, untuk keamanan sendiri kini mulai
ditingkatkan. Ada pengamanan dari himpunan, terus dari polsek juga udah ngirim
satu orang untuk bertugas di sini mulai minggu ini,” jelas Kepala UPTD Pasar
Manis Ciamis Toto W Heryanto.
Kepala UPTD Pasar Manis Ciamis
Toto W H, juga mengaku sering berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menangani
para pengamen dan anak punk di sekitar pasar, namun sampai sa’at ini belum ada
penanganan yang signipikan.
Dadang, salah satu petugas
parkir di Pasar Manis membenarkan peningkatan jumlah pengamen dan anak punk di
sekitar pasar. Mereka biasanya mangkal di sudut-sudut pasar. “(pengamen dan
anak punk) Ada tiap hari juga,” ungkapnya. (Ab@h**/Rdr )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar