Aksi
pembobolan sekolah dan kantor desa kembali terjadi. Kali ini giliran Kantor
Desa Sukamulya, Koperasi BMT Bustanul Falah dan SD Negeri 1 Sukamulya di Dusun
Cikacang RT 01 RW 01 Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg yang disatroni maling.
Dari tiga
tempat itu, pencuri menggondol uang Rp 4,5 juta dan sejumlah barang elektronik
seperti infokus dan komputer. Modus pencurian semuanya sama yakni mencongkel
jendela bangunan. Ketua Koperasi BMT Bustanul Falah Aceng Mulyana (47)
mengatakan, koperasi tidak pernah mendapat penjagaan di malam hari. Alasannya
pengamanan telah dilakukan dengan memasang trails besi pada pintu dan
jendela. Namun, hal itu tidak membuat pencuri kesulitan untuk masuk dan
menggasak semua barang yang ada di dalam kantor.
“Kejadiannya
diketahui pegawai saya pukul 07.00. Pegawai saya langsung melapor lewat
telepon. Setelah di cek bersama ternyata benar sudah disantroni maling. Kondisi
ruangan sudah acak-acakan, semua laci dan lemari dibuka,” ujarnya saat ditemui
kemarin (29/4/2015).
Dia menduga, pintu
trails yang menjadi lapis pengamanan dibobol menggunakan obeng atau linggis,
karena saat ditemukan pintu trails itu sudah dalam keadaan terbuka. Dua unit
komputer, uang tunai Rp 4,5 juta, sertifikat tanah dan 70 BPKB kendaraan milik
nasabah yang disimpan dalam lemari ludes digasak.
“Untuk
kerugian sekitar Rp 15 juta untuk computer dan uang. Tapi untuk sertifikat dan
BPKB belum bisa dihitung. Saya berharap kepada pihak kepolisian untuk segera
menangkap pelaku supaya BPKB milik nasabah bisa ditemukan,” tandasnya.
Kepala Desa
Sukamulya Nanang menuturkan kasus pencurian baru pertama kali terjadi di
wilayahnya. Biasanya warga melakukan siskamling setiap malam. Terutama setelah
munculnya orang yang dianggap mencurigakan dua minggu lalu dengan keperluan
yang tidak jelas.
“Kami bersama
warga setiap malam hingga subuh melakukan penjagaan. Tapi mungkin sudah tiga
hari ini lelah, jadi tidak sampai subuh. Akhirnya kesempatan ini dimanfaatkan
oleh maling mencuri di tiga bangunan,” jelasnya.
Kantor Desa
Sukamulya mengalami kerugian Rp 10 juta, kerena dua unit komputer dan televisi
dibawa maling. Termasuk, dokumen data penerima raskin juga ikut dibawa sang
pencuri. Sedangkan untuk SDN 1 Sukamulya hanya kehilangan satu unit infokus.
Akibatnya, aparat desa terpaksa harus menyusun kembali daftar penerima raskin
dari awal.
“Memang pasti
mengganggu proses pemerintahan, tapi ada beberapa data yang terselamatkan yang
disimpan dari flasdisk oleh pegawai,” katanya. Dengan adanya kejadian itu, dia
bersama masyarakat akan lebih meningkatkan pengamanan kantor dengan penjadwalan
lebih terukur. Sehingga mereka bisa bergantian berjaga. “Memang saat ini juga
giat, hanya saja mungkin namanya juga manusia ada lelahnya, ada lengahnya,”
pungkas dia.
Kasat Reskrim
Polres Ciamis AKP Kusnadi Erisyadi MM mengatakan, belakangan ini, aksi
pencurian di Kabupaten Ciamis semakin marak. Sasarannya rata-rata adalah
sekolah dan perkantoran. Sayang, polisi masih kesulitan melakukan penyelidikan
lantaran minimnya saksi dalam setiap kejadian.
“Sejauh ini belum ada titik terang. Masih kita
lakukan penyelidikan. Saya membentuk tim untuk pengungkapan kasus pencurian
ini, mudah-mudahan secepatnya terungkap,” pungkas Kasat Reskrim Polres Ciamis
menuturkan kepada Kami. ( Ab@h**/ Rdr )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar