Wajah dunia pendidikan Kabupaten Ciamis tercoreng! Razia kamar kost yang
digelar aparat dari Polsek dan Koramil Ciamis menggaruk beberapa orang pelajar
dari sekolah SMA ternama di Kabupaten Ciamis. Miris, dari 10 pelajar yang
diamankan, tujuh di antaranya kedapatan sedang merokok.
“Ada siswa ada siswi, laki dan perempuan, dalam satu kamar,” terang warga
sekitar yang enggan disebutkan identitasnya.
Dari kamar kost tersebut juga ditemukan beberapa botol bekas minuman keras.
Karena kedapatan pada jam belajar, tentu saja mereka diduga bolos dari sekolah.
Yang lebih parah, razia yang digelar dalam rangka menciptakan keamanan dan
kenyamanan masyarakat tersebut juga mendapati sepasang remaja non muhrim.
“Kami menggelar razia untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat,
sekaligus mencegah adanya penyimpangan moral dari pelajar,” terang Kapolsek
Ciamis, Kompol Bujang Harapan pada Kami.
Menurut Kompol Bujang, diduga mereka bolos dari sekolah. Total pelajar dari
SMA ternama di Ciamis yang terjaring ada 10 orang.
“Ya, diduga mereka bolos. Kami langsung melakukan pembinaan dan menghubungi
seklah tersebut. Ada 10 orang pelajar, siswa-siswi, mereka langsung dibawa oleh
guru sekolahnya,” tambah Kompol Bujang.
Malam minggu selalu menjadi
malam istimewa bagi sebagian besar kalangan remaja. Ruang-ruang publik banyak
dipadati remaja setiap sabtu malam. Termasuk malam minggu di Ciamis. Alun-alun
Ciamis selalu jadi sentra keramaian. Bukan saja dikunjungi oleh warga Ciamis,
tapi juga oleh warga Banjar, Tasikmalaya, bahkan kota lainnya.
Sayangnya, tak sedikit pula
yang memanfaatkan malam minggu untuk aktifitas yang kurang terpuji. Salah
satunya seperti yang terjadi di Jalan Pahlawan, Ciamis. Sejak lepas isya, jalan
yang menuju Taman Makam Pahlawan Kabupaten Ciamis ini tak jarang dijadikan
“tempat khusus” oleh pasangan muda-mudi. Boleh jadi, pasangan bukan muhrim itu
senang nongkrong di Jalan Pahlawan karena situasinya remang-remang, bahkan
cenderung gelap.
Kami mencoba melintasi jalan tersebut, Sabtu
(23/01), sekitar jam 21.00. Terlihat beberapa motor diparkir di sepanjang jalan
tersebut. Uniknya, mereka tidak parkir bergerombol. Ada jarak yang “cukup”
antar motor yang satu dengan yang lain. Mungkin paling dekat sekitar 10 meter.
Sepintas, motor-motor yang diparkir itu seperti ditinggalkan pemiliknya. Namun
jika diperhatikan dengan cermat, ternyata pemilik motor tersebut duduk di
trotoar. Semuanya berdua, pasangan muda-mudi. Keberadaan mereka hampir
tidak terlihat karena terhalang oleh motor yang mereka parkir tepat di depan
tempat mereka duduk-duduk.
“Kota terlalu ramai, apalagi
alun-alun. Saya lebih suka ngobrol santai di sini,” terang remaja laki-laki
yang enggan disebutkan namanya. Saat kami, ia terlihat
sedikit kaget. Sementara kekasihnya yang berambut panjang itu, terus menunduk
selama kami mewawancarai lelakinya.
Tentunya, situasi remang Jalan
Pahlawan ini perlu mendapat perhatian banyak pihak, agar tidak disalahgunakan
oleh siapapun. ( Ab@h **/ Warta Priangan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar