" Kejujuran,.. Integritas,.. Kerjasama,.. Hirarki, . . Loyalitas,... . . ."ds

Sabtu, 14 Februari 2015

Siswa SMP di Ciamis Hanyut di Sungai, 2 Orang Belum Ditemukan

Tim gabungan TNI, POLRI dan Regu Tim SAR dari Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar, hingga sore ini belum berhasil menemukan 2 siswa SMP yang hanyut tenggelam di Sungai Ciseel, atau tepatnya di Dusun Tamansari, RT 12/RW 04 Blok Bojongnangka, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Namun, saat ini tim gabungan sudah mendapat bantuan personil dari tim Basarnas Jawa Barat.

Ketua Tim Gabungan Pencarian Korban, Asep, mengatakan, setelah tim dari Basarnas Jabar bergabung, kini porsonil yang diterjunkan ke lokasi pencarian sebanyak 50 anggota, termasuk dari TNI dan kepolisian.

“Dari pukul 09.00 WIB kita sudah melakukan penyisiran sejauh 20 kilometer sampai ke muara Sungai Citanduy. Namun, korban belum juga berhasil ditemukan. Untuk sementara pencarian dihentikan pada pukul 14.00 WIB karena personil kelelahan,” ujarnya.

Asep menambahkan, usai istirahat personil gabungan akan kembali turun ke sungai dan kembali star mencari korban dari titik awal tenggelam hingga ke muara Sungai Citanduy. Selain itu, pencarian yang kedua kalinya ini akan dilakukan penyelaman oleh tim SAR.

“Permintaan dari keluarga korban agar pencarian kembali dilakukan dari titik awal tenggelam. Dan pada pencarian kedua kami terjunkan tim penyelam,” ujarnya.

Sementara itu, kondisi debit air sungai ciseel saat ini mulai turun, meski arus sungai masih deras. Tim SAR mengaku harus ekstra hati-hati saat melakukan pencarian, karena medan sungai yang begitu sulit dan berbahaya.

Kronologis kejadian

Dua orang remaja hanyut terbawa arus Sungai Ciseel Dusun Kertahayu Kecamatan Pamarican Jumat pukul 16.00 sore (13/2/2015). Mereka adalah Ripa (15) dan Febri (14). Ripa merupakan warga Kampung Bojongnangka dan Febri (14 ) warga Kampung Bulakan Desa Kertahayu.

Penyebab dua siswa SMP Negeri 2 Pamarican, yang hanyut tenggelam di Sungai Ciseel, atau tepatnya di Dusun Tamansari, RT 12/RW 04 Blok Bojongnangka, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Jum’at (13/02/2015) sore, ternyata akibat aksi nekad dua korban tersebut.

Marimin (14) teman korban yang selamat, merupakam warga Dusun Cisaar RT 11/RW 03 Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, mengatakan, sebelum kedua teman hanyut tenggelam, dirinya bersama dua temannya lainnya sengaja mencari kayu bakar dan buah rambutan di kebun yang berada di bantaran Sungai Ciseel.

Saat waktu sudah menjelang sore dan cuaca tampak mendung, Marimin pun mengajak ke empat temannya untuk pulang. “Saya saat itu mengajak pulang dengan menggunakan jembatan gantung yang tidak juah dari lokasi kejadian. Namun, Rifa Nurdin dan Febrian (korban) menolak dan memilih potong kompas dengan cara  menyebrangi Sungai Ciseel,” katanya.

Marimin menambahkan, selain memotong jalan dengan menyebrangi sungai, kedua korban pun beralasan ingin memanfaatkan pohon tumbang yang berada di sebrang sungai untuk dijadikan kayu bakar. “ Saya pun akhirnya mengalah dan menuruti dengan menyebrangi sungai,” ujarnya.

Namun, lanjut Marimin, saat menyebrang sungai, kedua korban yang posisinya berada di depannya tampak panik dan terjatuh. Tak lama lama kemudian keduanya langsung terseret arus sungai yang saat itu tengah deras.

“Saya sempat meraih tangan Febrian, namun terlepas karena kuatnya arus sungai. Ketika Febri dan Rifa terseret arus, saya tidak bisa berbuat banyak dan buru-buru menyelamatkan diri dengan berlari ke darat,” katanya.

Saat temannya sudah terseret arus, kata dia, dirinya bersama dua temannya langsung berlari mencari pertolongan kepada warga sekitar. Namun apes, saat warga berdatangan, kedua korban sudah jauh terseret arus sungai.

“Sampai malam ini, kami belum menemukan kedua remaja tersebut. Masih dalam pencarian,” ujar Paur Humas Polres Ciamis IPDA Hj Iis Yeni Idaningsih SH melalui sambungan telepon.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Pamarican AKP Subagja, SH. menjelaskan kedua remaja yang tenggelam itu merupakan siswi SMPN 2 Pamarican. Berdasarkan keterangan tiga korban yang selamat, peristiwa berawal ketika lima siswi sekolah tersebut bermain sambil mencari kayu bakar sepulang sekolah. Saat itu mereka bermain di Sungai Ciseel dan berenang menyeberangi sungai.
“Awalnya air sungai tidak terlalu besar. Tapi secara tiba-tiba permukaan air sungai naik,” katanya.

Menurutnya ketika ketinggian air bertambah, ketiga siswi berhasil sampai di tepi sungai. Sedangkan Ripa dan Febrian terbawa arus, ketika hendak menepi. Sebelum hanyut keduanya terlihat saling menarik baju untuk menyelamatkan diri.

Tiga rekan Ripa dan Febri tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka langsung melaprkan kejadian kepada warga sekitar. Tadi malam polisi dan TNI dibantu warga masih melakukan pencarian. BPBD, tim SAR dan Tagana juga diturunkan untuk aksi penyelamatan. Air sungai yang meluap membuat petugas kesulitan melakukan pencarian.

Ketua SAR dari Jeram Seribu Yayan Herdiana mengaku telah menurunkan anggota untuk bergabung bersama Tagana, BPBD dan Gamapala Unigal. 
“Kami maksimal terus melakukan pencarian hingga kedua korban bisa ditemukan,” singkatnya saat dihubungi melalui telepon. (Ab@h**/HR-Radar Online )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar